My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo

Sudah 3 tahun hobi fotografi saya ditemani oleh kamera SLR lawas Sony Alpha 300, banyak suka duka yang sudah dilewati, saya sudah paham betul kekurangan dan kelebihan kamera ini. Mengapa pada awalnya saya memilih kamera Sony Alpha 300 ? Tentu saja saya sudah membandingkan dengan beberapa merek kompetitor (Canon & Nikon – tanpa bermaksud mengecilkan merek lain), dan dari hasil perbandingan saya, Sony Alpha 300 menawarkan value yang terbaik, terutama grip dan articulating screen-nya (penilaian ini tentu saja debatable). Setelah 3 tahun dan mengoleksi beragam aksesori pendukung, sangat sayang jika harus berganti merek kamera lain, karena investasi yang saya lakukan akan banyak hilang.

Sebenarnya kondisi Sony Alpha 300 yang saya gunakan masih sangat baik, baterai belum bocor, kondisi fisik masih baik, hanya satu kekurangan yang saya keluhkan: Performa ISO tinggi yang kurang baik, dan ini memang sudah karakter bawaan dari desainnya.

Jika melihat dari database DxOMark, nilai ISO yang dimiliki Sony 300 hanya 538. Jika dibandingkan dengan merek lain yang satu generasi dan sekelas, nilainya cukup tertinggal dari Canon namun bersaing dengan Nikon, (Nikon D5000:868, Nikon D60:562, Canon 450D:692, Canon 1000D:719).

My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo

Sebagai kandidat kamera baru, maka saya menitikberatkan pada kamera yang memiliki kemampuan untuk video recording dengan performa ISO yang baik.

Kandidatnya antara lain:

  1. Alpha 580
  2. Alpha 65 (SLT)
  3. Alpha 77 (SLT)

Yang menarik adalah seri Alpha 65 dan Alpha 77 telah menggunakan teknologi SLT (Single Lens Translucent), berbeda tipe dengan teknologi SLR konvensional. Perbedaan utamanya adalah, ketiadaan cermin yang bergerak ketika tombol shutter ditekan. Konsekuensinya SLT selalu menggunakan Electronic View Finder (EVF), dan kabarnya akan ada lag antara momen sesungguhnya dengan yang terlihat di View Finder (walaupun sangat singkat). Kelebihannya, kecepatan pengambilan gambar yang jauh lebih tinggi, karena tidak ada pergerakan mekanik. Teknologi SLT ini merupakan konsep baru yang diperkenalkan oleh Sony. Karena cahaya dibagi antara sensor dan View Finder, maka performa ISO dari kamera SLT akan (relatif) lebih rendah dari kamera SLR yang menggunakan sensor identik. Untuk Alpha 580 masih menggunakan konstruksi SLR konvensional, jadi tidak ada perubahan mencolok dari segi penggunaannya dibanding Alpha 300.

Berikut parameter utama antara keempat kamera yang diperbandingkan:

 

My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo

Alpha 580

Alpha 65

Alpha 77

 

Category Alpha 300 Alpha 580 Alpha 65 Alpha 77
Price (Approx) 6.000.000 6.900.000 8.200.000 12.700.000
Construction Plastic Plastic Plastic Magnesium Alloy/Plastic
Max. Shooting Rate 2.5 fps 7 fps 10 fps 12 fps
AF Sensor 9 point (1 cross) 15 point (3 cross) 15 point (3 cross) 19 point (11 cross)
AF Assist Built-In Flash Built-In Flash Built-In Flash AF Assist Lamp
ISO Score (DxOMark) 538 1121 717 801
Resolution 10 Mp 16.2 Mp 24 Mp 24 Mp
Technology SLR SLR SLT SLT
View Finder Optical Optical Electronic Electronic
Video Recording No Yes (Manual Focus) Yes Yes
View Finder Coverage 95% 95% 100% 100%
Storage Compact Flash SD Card SD Card SD Card

Harga

Ditilik dari segi harga, Sony Alpha 580 memiliki harga yang paling murah (dibandingkan pilihan kamera lain), karena masih dari kategori entry-level. Pilihan lain yang juga cukup dekat adalah Sony Alpha 65 terpaut harga sekitar 1,2 juta. Sedangkan Sony Alpha 77 berharga hampir 2 kali lipat dari Sony Alpha 580, nampaknya pertimbangan kamera saya fokuskan ke Alpha 580 dan Alpha 65 saja.

kesimpulannya: untuk harga, Alpha 580 unggul

Video Recording

Dari table perbandingan spesifikasi di atas terlihat bahwa ketiga pilihan kamera sudah memiliki kemampuan merekam video. Namun Sony Alpha 580 memiliki kekurangan hanya bisa melakukan focusing secara manual ketika merekam, dan tidak bisa melakukan pengaturan aperture.

kesimpulannya: untuk Video Recording, Alpha 65 unggul

ISO Rating

Dapat terlihat pula dari 3 pilihan kamera yang ada, Sony Alpha 580 memiliki performa ISO yang jauh meninggalkan pesaingnya. Konon Sensor yang digunakan oleh Sony Alpha 580 digunakan pula oleh SLR Nikon D7000 (Semi-Pro). Dari data DxOMark, Sony Alpha 580 menduduki peringkat 18 dalam performa ISO-nya.

My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo

kesimpulannya: untuk ISO Rating, Alpha 580 unggul

Auto Focus

Untuk sistem auto fokus, Alpha 580 dan Alpha 65 sama-sama menggunakan 15 sensor dengan 3 sensor tipe cross. Berdasarkan perhitungan di atas kertas harusnya kecepatan auto fokusnya akan hampir sama, kalaupun berbeda saya rasa tidak akan terlalu signifikan.

Yang sangat disayangkan baik Alpha 580 ataupun Alpha 65 tidak memiliki dedicated AF Lamp. AF Lamp ini sangat membantu dalam proses focusing saat kondisi low-light ataupun indoor. Ketiadaan AF lamp pada Alpha 300 membuat proses focusing dalam kondisi indoor sangat lambat dan sering kali tidak mengunci. Walaupun ada lampu flash yang dapat difungsikan sebagai AF lamp, tapi seringkali cahayanya yang menyilaukan dianggap menggangu oleh subjek yang akan difoto.

kesimpulannya: untuk Auto Focus, hasilnya seimbang 

Konstruksi

Dari segi konstruksi saya masih belum membutuhkan magnesium alloy yang tahan bentur dengan weather-seal. Konstruksi plastik saya kira masih sangat mencukupi, mengingat area penggunaan kamera saya sebagian besar outdoor (saat cuaca baik) dan indoor yang minim benturan. Untuk kebutuhan ini Alpha 580 dan Alpha 65 memiliki hasil yang seimbang.

kesimpulan: untuk konstruksi, keduanya seimbang

Resolusi

Dari segi resolusi, Alpha 65 menawarkan 24 Megapixel, yang tentu saja sangat besar (sama dengan Alpha 900 Full Frame My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo tapi dalam dimensi APS-C). Alpha 580 “hanya” menawarkan 16.2 Megapixel yang menurut saya sudah sangat mencukupi. Dari perbandingan tersebut, seharusnya Alpha 65 menang telak, namun karena saya tidak tertarik dengan “megapixel race”, Alpha 580 juga sudah mencukupi kebutuhan saya.

kesimpulan: untuk resolusi, keduanya seimbang

View Finder

View Finder yang digunakan Alpha 65 merupakan Electronic View Finder (EVF) yang menawarkan coverage 100%, preview dari efek yang diterapkan juga dapat langsung dilihat hasilnya pada EVF, ini merupakan keunggulan lain EVF. Disinyalir EVF memiliki lag antara momen sesunguhnya dan preview pada View Finder, namun seharusnya hal ini hanya berpengaruh pada pemotretan obyek yang bergerak cepat saja. Dari review-review yang saya lihat, lebih banyak komentar positif mengenai performa EVF dibanding negatifnya.

Alpha 580 menggunakan View Finder pentaprism konvensional yang spesifikasinya mirip dengan Alpha 300, jadi performanya pun harusnya tidak jauh berbeda.

kesimpulan: untuk View Finder, Alpha 65 pemenangnya

Kesimpulan Akhir

Dari perbandingan yang telah saya lakukan antara Alpha 580, Alpha 65 dan Alpha 77, saya simpulkan bahwa Alpha 580 paling sesuai untuk kebutuhan saya. Saya yakin hasil perbandingan antara ketiga kamera akan sangat bervariasi tergantung dari kebutuhan penggunanya, berbeda pengguna berbeda pula preferensinya.

Satu hal lagi, ketiga kandidat kamera yang saya sebutkan di atas, hanya bisa menggunakan SD Card atau MS Duo sebagai media penyimpanannya, otomatis Compact Flash yang saya gunakan di Alpha 300 tidak bisa saya gunakan lagi My Next Camera: Alpha 580 vs Alpha 66 vs Alpha 77 ? | the atmojo.

Bagi yang sudah memiliki Alpha 580, Alpha 65 ataupun Alpha 77 silahkan ditunggu masukannya atas pilihan saya.

Salam

Referensi yang digunakan: