Sea World – Ancol | the atmojo

Buat saya perjalanan ke Sea World Ancol ini seperti nostalgia masa kecil, bedanya sekarang udah harus mengajak jalan-jalan anak kecil Sea World – Ancol | the atmojo. Memori yang paling lekat di kepala, pastinya Sea World luas banget, terasa seperti di laut asli dan menakjubkan!, ya… maklumlah anak kecil kan belum pernah lihat dunia. Dengan harga tiket Rp 60.000,- besar harapan saya bakal menemukan keterpukauan masa kecil dulu…

Kesan pertama ketika masuk ke Sea World… gelap… mungkin dengan tujuan agar fokus pengunjung tertuju pada akuarium-akuarium raksasa yang jadi pusat perhatian di sana. Ya begitu masuk Sea World, fokus kita memang langsung terarah ke akuarium besar yang terletak di pusat.

Terowongan Antasena

Sea World – Ancol | the atmojo

Terowongan ini merupakan kubah kaca yang menembus akuarium paling besar di Sea World Ancol. Jaraknya pendek saja hanya sekitar 80 m, seingat saya tidak sampai 10  menit sudah tuntas lah pengalaman melaluinya. Buat anak-anak pasti melalui terowongan tersebuat akan sangat menghibur, apalagi ketika banyak ikan-ikan berukuran besar yang berseliweran di atas kita. Pada waktu-waktu tertentu pengunjung juga akan dihibur dengan atraksi pemberian makanan kepada penghuni akuarium yang diberikan oleh para staff penyelam Sea World. Konon katanya pengunjung juga bisa merasakan sensasi menyelam di sana, tentunya dengan biaya tambahan dong (walaupun menurut opini pribadi saya kurang worthed yah Sea World – Ancol | the atmojo).

Sea World – Ancol | the atmojo

Akuarium Arapaima

Sea World – Ancol | the atmojo

Untuk level air tawar, mungkin arapaima gigas merupakan ikan yang paling kesohor dan dijadikan koleksi di banyak tempat, sampai-sampai Sea World ( – dunia laut – ) juga menjadikannya sebagai koleksi Sea World – Ancol | the atmojo. Arapaima Gigas tidak sendiri di akuarium ini, piranha (atau bawal yah?) yang berukuran bongsor, serta beragam Cat Fish yang ukurannya super-super juga menghuni tempat yang sama. Karena sudah sering melihat ikan-ikan tersebut, efek wow-nya pun sudah tidak terasa lagi.

Akuarium Hiu

Sea World – Ancol | the atmojo

Nah kalau untuk akuarium Hiu, saya masih cukup tertarik, walaupun koleksi hiu disini tidak berukuran super. Kegesitan gerak dari hiu Black Tip masih bisa memukau saya yang sudah cukup bosan dengan koleksi lainnya. Selain hiu Black Tip, akuarium ini juga dihuni Nurse Shark yang bergerak dengan santai nya

Kolam Sentuh

Sea World – Ancol | the atmojo

Kolam sentuh ini sesuai dengan namanya, pengunjung bisa menyentuh hewan-hewan laut yang ada di sana. Tidak banyak memang yang bisa disentuh, ada kerumunan penyu hijau dan bintang laut yang bebas disentuh. Pada jam makan, para staff akan memberikan pakan kepada penyu hijau disana, pengunjung pun bisa memberikan makanan berupa potongan ikan menggunakan lidi. Dijamin anak-anak bakal menyukai aktivitas yang satu ini.

Sea World – Ancol | the atmojo

Nautilus

Sea World – Ancol | the atmojo

Pernah mendengar nama Nautilus? itu loh hewan laut bercangkang yang tinggal di laut dalam dan termasuk dalam golongan fosil hidup. Konon Nautilus disini merupakan koleksi spesial, namun entah kenapa akuarium kecil tempat menaruh si Nautilus ini disinari sinar biru pekat, dan pada saat saya melihat-lihat hewan ini sepertinya kok cuma diam saja yah ehehehe… Koleksi yang satu ini jadi hilang kesan spesial sih menurut saya.

Well, selain yang sudah disebut di atas, Sea World masih punya lho akuarium Duyung (isinya ikan dugong ya… alias duyung), akuarium arwana, akuarium piranha dan obyek-obyek lain juga. Selain bertujuan menghibur, Sea World bisa jadi lokasi untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan tentang keragaman hewan laut. Jadi dengan harga Rp 60.000,- sangat worthed untuk mengajak anak-anak kesana, tapi buat petualang yang berharap sesuatu yang wah boleh bersiap untuk kecewa ya… Sea World – Ancol | the atmojo.