Energi terbarukan…? apa yang anda pikirkan jika muncul kata – kata energi terbarukan?

energi yang bersih? energi yang mahal?

Saya ingin sedikit membuat catatan mengenai pandangan saya terhadap energi terbarukan…

energi terbarukan sesuai dengan namanya yah secara sederhana pasti energi yang sumber nya bisa diperbaharui secara tidak terbatas… ini bukan definisi hanya sekedar pandangan. Lalu energi terbarukan apa yang bisa kita wujudkan sekarang? menjawab pertanyaan ini gampang – gampang susah. banyak sekali pilihan energi terbarukan yang bisa dikembangkan antara lain (tapi tidak terbatas pada)

  1. energi angin
  2. energi matahari (photovoltaic cell, thermal collector)
  3. bio energi (bioethanol, biosolar, biomassa, biogas)
  4. energi air (mikro hidro, hydro, pasang surut, ombak, arus bawah laut)

Energi Terbarukan: sebuah catatan | the atmojo

Menurut energy mix 2025 yang dicanangkan oleh pemerintah, porsi energi terbarukan total mencapai angka yang cukup kompetitif 19%, namun jika ditinjau lebih lanjut, belum ada satu pun yang dominan dalam pengembangannya. mari kita ambil contoh biofuel dan geothermal, masing – masing hanya mendapat porsi 5% saja.

Ditinjau dari model bisnis – nya hanya biofuel, geothermal dan hydro yang sudah memasuki taraf ekonomis atau sekurangnya bersaing dengan sumber energi minyak dan gas. Potensi geothermal Indonesia yang sangat besar (diperkirakan 40% dari potensi dunia!!) baru termanfaatkan sekitar 4% saja. Jika energi ini didorong untuk tumbuh maksimal, kemungkinan besar kita bisa banyak mengurangi subsidi bahan bakar untuk pembangkit. Selain itu energi geothermal juga bersih dan tidak menimbulkan emisi karbon. Namun, patut dicermati bahwa energi geothermal bersifat stasioner sehingga tidak bisa digunakan pada platform bergerak seperti mobil, kapal, pesawat terbang dan modus transportasi yang lain.

Selama belum ditemukan fuel cell dan baterai yang sangat efisien, nampaknya kebutuhan akan bahan bakar transportasi tidak bisa terhindarkan. Dari segi rekayasa mesin, usaha terbaik untuk mengatasinya baru mencapai mesin hybrid, yang menggabungkan bahan bakar bensin dengan motor listrik.

Dalam hal bahan bakar sendiri, masih mengunggulkan pencampuran bensin dengan etanol ataupun solar dengan biosolar. Kendala utama dalam pengembangan biofuel adalah bahan bakunya yang terbilang bersaing dengan kebutuhan manusia semisal kedelai, jagung dan tebu. Kita masih berharap pada pengembangan biofuel berbahan dasar selulosa yang tidak bersaing dengan kebutuhan manusia sehingga tidak memicu kelangkaan pangan.