Dengan jarak sekitar kurang 200 km dari Jakarta, kawah putih bisa dijadikan alternatif tempat untuk berlibur yang menarik bagi warga Jakarta selain Bandung. Susasananya yang sunyi sangat cocok bagi warga jakarta yang penat dengan hiruk-pikuk kota besar. Walaupun saya pernah kuliah dan tinggal di Bandung selama 6 tahun, akhirnya baru kali ini bisa berkunjung ke Kawah Putih. Pernah suatu ketika kami menuju kawah putih, sayangnya waktu sudah menunjukkan jam 5.30 jadi lokasi sudah ditutup dan kami harus putar balik rute ke Bandung .
Rute Menuju Kawah Putih
Untuk menuju kawah putih dari Jakarta, sangat disarankan untuk melalui jalan tol jakarta-cikampek, dilanjutkan tol cipularang hingga pintu keluar tol soreang. Titik kemacetan biasanya terdapat setelah keluar tol Soreang dan melalui pasar di jalan kopo sayati. Dengan total jarak tempuh sekitar 180 km, waktu perjalanan yang dibutuhkan antara 3 – 4 jam. Dari pintu masuk Kawah Putih hingga ke area parkir di mulut kawah berjarak sekitar 5 km, dapat ditempuh dalam 15 menit menggunakan kendaraan.
Biaya Masuk Kawah Putih
Bagi yang membawa kendaraan roda 4, biaya untuk memasuki daerah wisata ini sebesar Rp 150.000,- belum termasuk tiket perorangan, per orang akan dikenai biaya sebesar Rp 15.000,- (per November 2011). Belum lagi untuk parkir di area kawah, per mobil akan dipungut biaya Rp 5.000,-. Sempat muncul pertanyaan kenapa mahal sekali? usut punya usut setelah mengobrol dengan salah seorang volunteer di sana, biaya mahal tersebut untuk mengurangi jumlah mobil yang naik ke arah kawah guna menjaga keasrian dan mengurangi polusi. Sebagai gantinya mereka juga sudah menyediakan solusi berupa kendaraan shuttle dari area parkir ke area kawah, transportasi publik secara umum juga meminimalisir jumlah polusi yang dilepaskan di sana. Biayanya juga cukup terjangkau, Rp 25.000,- per orang sudah termasuk tiket perorangan.
Sekilas Sejarah Kawah Putih
Kawah Putih berada di daerah ciwidey yang terletak di Selatan Bandung. Kawah Putih sendiri merupakan kawah dari gunung Patuha, masyarakat Ciwidey menganggapya sebagai gunung yang tertua. Berdasarkan sejarah, dahulu masyarakat sekitar menganggap lokasi kawah putih ini daerah angker tempat bersemayamnya para arwah dan pusat kerajaan bangsa jin, sehingga tidak ada seorangpun yang berani mendekat ke lokasi ini, keindahannya pun tetap tersembunyi. Adalah seorang berkebangsaan Belanda yang pertama kali mencoba untuk menjelajahi daerah ini, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn. Pada tahun 1837, saat pertama kali berkunjung ke daerah Bandung Selatan dia merasakan suasana yang sangat sunyi dan sepi, tak seekor binatangpun yang melintasi kawasan tersebut. Diapun tidak langsung percaya dengan cerita dari masyarakat sekitar yang mengatakan daerah tersebut angker. Iapun melanjutkan perjalanan menembus hutan belantara di gunung itu untuk memuaskan rasa penasaran tentang apa yang terjadi di puncak gunung. Namun sebelum mencapai puncak gunung, Junghuhn tertegun meyaksikan pemandangan yang begitu memukau, danau berwarna putih kehijauan, dari danau tersebut muncul semburan lava serta bau belerang yang menusuk hidung. Terjawab sudah mengapa tidak ada hewan yang mau melalui daerah tersebut.
Wisata di Kawah Putih
Saat saya di sana, sedang terjadi pembangunan fasilitas jalan dan pembenahan fasilitas umum untuk mengakomodir kebutuhan wisatawan di sana. Di jalan setapak menuju lokasi kawah, banyak tegel yang terlepas, nampak tidak terawat. Entah disengaja karena sedang ada proses pembangunan, atau memang kurang terpelihara.
Beberapa wisatawan asing juga berkunjung kesana, dari bahasa dan logat yang digunakan, saya perkirakan mereka berasal dari Jerman dan Korea. Pemandangan di sana memang sangat memukau, dan memang itulah andalan utama dari daerah wisata ini. Namun, sangat disayangkan walaupun tidak banyak tapi tetap ada sampah berserakan di sana sini, sungguh nilai minus untuk suatu lokasi yang harusnya asri terjaga. Beruntung banyak volunteer yang dengan cekatan memungut sampah yang terserak di sana. Untuk urusan makanan dan minuman memang tidak banyak pilihan disana, terutama di daerah lokasi kawah. Sebaiknya anda membawa sendiri makanan dan minuman yang dibutuhkan. Satu perlengkapan yang jangan terlupa, yaitu jaket penahan dingin terutama bagi yang tidak terlalu tahan terhadap cuaca dingin, mengingat kawah putih terletak pada ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut.
Entah karena faktor musim atau memang karena cuaca sedang buruk, saat berkunjung ke sana hujan disertai kabut sempat turun. Beruntung banyak orang yang menawarkan jasa peminjaman payung, sekali pinjam dikenai biaya Rp 10.000,- Hujan pun hanya bertahan sesaat, yang kemudian disambut dengan matahari cerah. Lokasi semacam kawah putih, menurut pendapat saya sangat cocok dikunjungi ketika tidak banyak pengunjung, sehingga suasana sunyinya benar-benar terasa.
Dari kawah putih ada beberapa pilihan lokasi wisata lain yang lokasinya berdekatan antara lain Situ Patengan, Kebun Strawberry Ciwidey, dan Pangalengan.
Salam jalan-jalan
Comments
1 Comment