Review Kamikaze Monster Braid | the atmojo

Kamikaze Monster Braid 25lb

Benang Braid, atau yang lebih dikenal di negeri kita dengan sebutan benang PE, terbilang sebagai salah satu teknologi benang yang cukup populer belakangan ini. Terbuat dari pintalan serat PE (PolyEthylene), benang Braid memiliki karakteristik yang cukup berbeda dibanding dengan benang mono (filament), antara lain diameter lebih kecil, tidak mulur (stretch) dan mengapung di permukaan air.

Saya yang sejauh ini hanya pernah menggunakan benang Monofilament, atau lazim disebut dengan nilon, pun tertarik ingin mencoba sensasinya. Salah satu karakteristik yang cukup mencolok dari benang Braid adalah tingkat menahan beban (Breaking Strain) yang jauh lebih kuat dibanding nilon pada diameter yang sama . Yang artinya, kita bisa mengisi reel dengan benang yang lebih banyak dibandingkan menggunakan nilon, alhasil kita bisa menggunakan reel yang berukuran kecil (dan berbobot lebih ringan).

Review Kamikaze Monster Braid | the atmojo

Kamikaze Monster Braid 25lb berwarna coklat tua

Nah, untuk mencoba benang braid pertama, saya mencari yang harganya cukup ekonomis dulu. Setelah browsing kesana kemari di toko online, akhirnya saya ketemu benang braid Kamikaze Monster Braid dengan Breaking Strain 25lb dan diameter hanya 0.23mm. Harga per rol 100 meter kurang dari 100 ribu, dan tersedia dalam kemasan connecting. Benang yang saya pilih ini hanya punya satu pilihan warna, coklat tua mengarah ke hitam. Benang braid juga punya parameter penting lain, yang disebut dengan jumlah yarn atau pintalan, umumnya tersedia dalam satuan X3, X4, X8 dan seterusnya. Saya memilih yang memiliki 8 pintalan (X8), karena konon katanya permukaannya lebih smooth dan tidak mudah merusak ring guide joran ataupun roller line reel.

Keunggulan

Berikut beberapa keunggulan yang saya temui dari benang ini

  1. Harga Ekonomis untuk sekelas benang braid, walaupun lebih mahal dari rata-rata nilon
  2. Jarak Lontar, sedikit lebih baik dari Berkley Trilene XL 12 lbs
  3. Sangat sensitif terhadap pergerakan di ujung benang
  4. Diameter kecil, muat banyak di reel

Kelemahan

Berbicara kelemahan benang ini, saya kira masih termasuk kelemahan umum dari benang braid, antara lain

  1. Benang mengapung di permukaan, kurang cocok untuk penggunaan pelampung, ini juga ciri khas benang braid
  2. Warna Benang cepat pudar, bahkan pada pemakaian pertama
  3. Karena diameter kecil, butuh benang lebih banyak untuk memenuhi reel

Untuk mengakali kebutuhan benang yang lebih banyak, saya menyiasatinya dengan menggunakan backing benang nilon, baru kemudian menambahkan benang braid di atasnya. Saya menggunakan benang nilon Stren 14 lb dengan diameter 0,36mm sebagai backingnya. Alasannya, karena benang ini harganya cukup ekonomis untuk digunakan sebagai backing.

Review Kamikaze Monster Braid | the atmojo

Benang Stren Yang Saya gunakan sebagai backing

Satu lagi karakter yang cukup berbeda dibanding benang nilon, benang braid ini lebih “licin” dan membutuhkan simpul yang lebih kuat dibanding nilon. Saya terbiasa menggunakan simpul modified uni knot untuk mengikat benang braid ke terminal tackle dan double uni knot untuk menyambung backing line ke main line, yang sejauh ini saya rasa cukup tangguh.

Kesimpulannya, saya cukup menikmati menggunakan benang Kamikaze Monster Braid ini, hanya satu kelemahannya yang paling mencolok, yaitu warnanya yang mudah pudar.

Beberapa referensi menarik terkait benang braid bisa dicek di link berikut:

  1. http://www.sportfishingmag.com/comparing-4-and-8-carrier-braided-fishing-lines
  2. https://www.igfa.org/About/Estimating-Monofilament-Backing-When-Using-Braided-Spectra.aspx