Setiap kali berkunjung ke Bali, ada satu hal yang sepertinya belum pernah saya lewatkan, menyantap nasi Campur Bali Wardani. Bahkan kalau ada kerabat yang kebetulan berkunjung ke Bali, pasti saya selalu menitip “Oleh oleh nasi Wardani aja ya” . Sebetulnya banyak nasi campur sejenis di Bali, dengan rasa yang cukup bervariasi, ada yang lebih “sangar” bumbunya ada juga yang kurang mengigit. Kalau nasi Wardani sendiri menurut saya, seleranya sudah selera nusantara alias tidak terlalu Bali lagi. Cocok untuk yang mau menikmati nasi Campur Bali tanpa takut kepedesan.
Soal isinya, sepiring nasi Campur Bali biasanya ada Sate Lilit Ikan, Sate Sapi (manis), telur balado (1/2 butir), sayur buncis, sayur nangka, ayam suwir pedes, peyek udang dan dendeng sapi, tidak lupa dilengkapi dengan sambal. Yang pasti di nasi Wardhani tidak menyediakan menu Babi ataupun darah. Seporsi nasi Campur dihargai Rp 45.000,- (ini harga terakhir ke sana Juni 2014), lumayan mahal sih untuk seporsi nasi Campur , ya namanya juga sekali-sekali makannya, bolehlah…
Yang paling saya sukai dari nasi Campur ini adalah sate sapinya yang punya rasa khas cenderung manis, agak beda dengan sate sapi yang pada umumnya. Kalau dipikir-pikir sedikit mirip sama sate Maranggi (kalo nggak salah sih…). Kalau urusan sate lilit ikannya, saya masih punya jagoan (di tempat lain) yang rasanya lebih “nendang” lagi. Tapi… kalau udah digabung jadi satu baru terasa mantapnya, yaa namanya juga nasi campur.
Penasaran? langsung aja dateng ke lokasinya di Jln Yudistira No. 2 Denpasar Bali. Bagi yang bawa kendaraan roda empat siap-siap susah parkir yah terutama di jam-jam makan siang. Cabang nya juga ada di Jl. Merdeka No. 17 Renon (belum pernah coba makan di cabangnya)
View Nasi Campur Wardani in a larger map
Comments