Menjajal “Monster Fish” Anugrah Cikarang | the atmojo

Yup euphoria mancing masih belum surut, sekarang jatahnya kolam Pancing Anugrah Cikarang yang saya sambangi. Informasi terkait pemancingan ini boleh dibilang tidak terlalu banyak, dan petunjuk jalannya masih cukup minim. Bahkan dari beberapa info di internet, beberapa orang tersasar ketika menuju ke area ini.

Bermodal Joran Centro 602H dan Reel Daiwa RX 4000 dengan line 25lb saya pun secara dadakan berangkat ke pemancingan ini. Info dari Google Maps, lokasi dengan jarak sekitar 40km dari domisili saya, bisa ditempuh dalam 1 jam 46 menit. Dengan penuh antusiasme, saya berangkat dari rumah tepat jam 8. Hal yang mengkhawatirkan muncul, Google Maps menginfokan waktu tempuh terus bertambah karena faktor kemacetan di tol Cikampek. Dan akhirnya, saya baru bisa menembus tol Cikarang Barat, pada pukul 10.38 Menjajal “Monster Fish” Anugrah Cikarang | the atmojo, waw 2,5 jam bermacet macet di jalan tol, hanya menempuh jarak 28km. Selepas jalan tol, perjalanan lancar, hanya sedikit tersendat di area pasar Serang. Kebingungan muncul ketika Google Maps berkoar “turn right”, wah saya tengok jalan masuknya cukup kecil, hanya muat 1 mobil saja. Khawatir salah jalan, saya coba cari jalan setelah pasar Serang, yang berukuran cukup besar. Saya telusuri ternyata memang mendekati area pemancingan, jalannya semakin kecil. Dengan berbekal tanya sana sini, akhirnya saya berhasil mencapai pemancingan Anugrah jam setengah 12, waaoow.

Tiket Masuk

Begitu masuk ke area pemancingan saya disapa oleh bapak Satpam yang menjaga pintu masuk, dan mengarahkan saya untuk memarkir kendaraan terlebih dahulu. Saya pun bertanya-tanya tentang tarif mancing disana. Untuk kolam Catch and Release, yang diisi oleh monster fish, tiket per jam nya Rp 20 ribu rupiah, per 4 jam 60 ribu, dan satu hari full (6 jam) 120 ribu rupiah. Saya pun memilih untuk mengambil paket 4 jam saja, berhubung memang saya sampai cukup terlambat di sini.

Menjajal “Monster Fish” Anugrah Cikarang | the atmojo

Tiket Pemancingan anugrah Paket 4 jam

Di Kasir ternyata juga menyediakan umpan racikan pelet dicampur roti dan bahan-bahan lainnya, namun berhubung sudah bawa pelet jadi dari rumah, saya mengurungkan membeli umpan lagi. Di Pemancingan Anugrah, posisi lapak cukup tersebar, lebih menyerupai danau dibandingkan dengan kolam pancing formal. Lokasi yang favorit, seperti di sebelah Saung dan persis di seberang Saung, sudah dipenuhi rekan pemancing. Saya pun memilih lokasi yang “dekat” dengan seberang Saung.

Mulai Memancing

Setelah survey lokasi sebentar, sayapun memulai memasang rangkaian pancing, saya akan mencoba menggunakan rangkaian dasar dengan running sinker, menggunakan leader mono 30lb dan kail 1/0. Dengan semangat yang belum pulih betul karena terlalu lama macet di jalan, sayapun melontarkan umpan ke arah keributan ikan. Tidak lama berselang, rekan pemancing di sebelah strike ikan Jelawat dengan ukuran sedang, yang semakin membangkitkan semangat saya untuk mendapat ikan juga.

Berganti Umpan

2 jam mancing menggunakan umpan pelet Amino 38 (bekal yang dibawa dari rumah), masih belum memberikan hasil. Hanya sambaran malu-malu saja yang terdeteksi, ketika di tarik nihil. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 13.30. Tidak mau pulang tanpa menjajal fight , saya coba konsultasi dengan rekan-rekan pemancing lain terkait umpan. Yup, saya bulatkan tekad untuk membeli umpan ikan hidup dulu, karena konon ikan hidup juga jadi umpan favorit untuk memikat ikan besar.

Umpan ikan hidup dijual di dekat area kasir, dengan harga yang sangat murah, hanya 2000 rupiah per ekor dengan panjang berkisar 8 hingga 10 cm. Sayangnya ikan hidup hanya diberi wadah ember, yang pastinya tidak ideal untuk menjaga umpan ikan hidup. Sedangkan di “lapak sebelah”, pembelian umpan ikan hidup akan diberikan pinjaman korang, yang efektif menjaga umpan tetap segar.

Umpan Ikan mas hidup sudah terpasang di kail, dan saya lontarkan ke area yang sering terlihat penampakan keributan ikan. Menunggu 15 menit, tidak ada sambaran, umpan ditarik dulu ke pinggir.

Ternyata benar umpan hidup nya sudah tidak terlalu aktif, inisiatif saya ambil untuk menggunakan umpan cut bait bagian kepala, yang sejauh pengalaman saya sangat efektif memikat ikan predator. Whoop, tidak sampai 5 menit, tarikan kasar muncul, yang segera saya balas dengan menyentak joran. Yup, terasa perlawanan ikan di ujung kail, cukup bertenaga walaupun tidak sebengis yang saya duga, mungkin juga karena line yang saya gunakan terlalu besar, sehingga perlawanan ikan cepat reda. Benar saja, setelah tersisa jarak hanya 10 meter, perlawanan ikan sudah habis, bahkan saya sempat mengira ikan terlepas.

Akhirnya muncul sang ikan yang menyambar umpan, seekor Toman dengan ukuran panjang sekitar 40 cm, dan bobot yang saya taksir sekitar 1,5 kg. Nice, inilah kali pertama saya mendapatkan ikan Toman atau yang juga sering disebut dengan Giant Snakehead.

Menjajal “Monster Fish” Anugrah Cikarang | the atmojo

Ikan Toman yang ditangkap menggunakan umpan kepala ikan

Walaupun ikan yang saya dapatkan relatif “kecil”, namun jangan salah kira, rekan-rekan yang ada di sana saya saksikan menangkap patin dan bawal yang berukuran lebih dari 4 kg. Teknik mancing yang digunakan pun sangat bervariasi, dari yang paling banyak menggunakan rangkaian dasar dengan umpan pelet dicampur roti, ikan hidup bahkan adapula yang menggunakan teknik casting dengan umpan grub, minnow ataupun surface chopper.

Lokasi

Bagi yang berminat memancing disini, silahkan langsung lompat ke Google Maps berikut ya

Menjajal “Monster Fish” Anugrah Cikarang | the atmojo

Saung sisi Kanan

Menjajal “Monster Fish” Anugrah Cikarang | the atmojo

Saung sisi Belakang